Klasifikasi Materi dan Perubahannya
Pada pembahasan bab 3 ini akan dibahas tentang Klasifikasi Materi dan
Perubahannya memiliki materi yang
cukup panjang, maka ringkasan materi ini dibagi menjadi 2 bagian.
Bagian pertama ini membahas 3 hal
penting yaitu :
1.
Klasifikasi Materi,
2.
Perbedaan Sifat Unsur, Senyawa, dan Campuran,
3.
Perbedaan Larutan Asam, Basa, dan Garam.
Bab 3 Klasifikasi Materi dan
Perubahannya
#Part 1
1. Klasifikasi Materi
Materi
adalah sesuatu yang mempunyai
massa dan dapat menempati ruang. Berdasarkan wujudnya, materi ada 3 yaitu : zat
padat, cair dan gas. Berdasarkan komposisisnya, materi ada 2 yaitu : zat
tunggal dan Campuran.
Perbedaan zat padat, cair dan gas
Padat |
Cair |
Gas |
Mempunyai bentuk dan volume tertentu |
Mempunyai volume tertentu, tetapi tidak mempunyai
bentuk yang tetap, tergantung pada media yang digunakan. |
Tidak mempunyai volume dan bentuk yang tertentu. |
Jarak antar partikel zat padat sangat rapat. |
Jarak antarpartikel zat cair lebih renggang. |
Jarak antarpartikel gas sangat renggang |
Partikel-partikel zat padat tidak dapat bergerak
bebas. |
Partikel-partikel zat cair dapat bergerak bebas,
namun terbatas. |
Partikel-partikel gas dapat bergerak sangat bebas. |
Zat tunggal meliputi unsur dan
senyawa, campuran meliputi campuran
homogen dan campuran heterogen. Campuran homogen meliputi larutan asam, basa
dan garam. Campuran heterogen meliputi suspensi dan koloid.
2. Perbedaan Sifat Unsur, Senyawa dan Campuran
Unsur adalah zat yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat
yang lebih sederhana melalui
Unsur ada 3
macam yaitu
1. Unsur
logam contohnya besi, tembaga, emas, alumunium, perak, tembaga dan sebagainya.
2. Unsur
nonlogam contohnya belerang, hidrogen, oksigen dan sebagainya.
3. Unsur
semilogam contohnya germanium dan silikon.
Unsur
memiliki lambang tersendiri agar mudah digunakan dalam penulisan reaksi
kimia.
Lambang
unsur memiliki sistem penulisan sebagai
berikut :
1). Nama unsur diambil dari Bahasa Latin, contoh : nama latinnya besi yaitu Ferum, ditulis dengan
huruf F
2). Diambil dari huruf pertama dan ditulis dengan huruf kapital
(besar), contoh : Oksigen
ditulis dengan O
3). Apabila huruf pertamanya sama maka ditulis menggunakan 2 huruf, dengan huruf pertamanya kapital dan huruf keduanya
kecil. Contoh : Nitrogen ditulis dengan N, Nikel ditulis dengan Ni.
Sistem Priodik Unsur
Perbedaan Logan dan Nonlogam
Unsur
logam dan non logam memiliki perbedaan sifat fisika dan kimia yaitu :
No |
Logam |
Non
Logam |
1 |
Berwujud padat pada suhu kamar (kecuali raksa) |
Ada yang berwujud padat, cair, dan gas. |
2 |
Dapat ditempa dan dapat diregangkan. |
Bersifat rapuh dan tidak dapat ditempa. |
3 |
Konduktor listrik dan panas. |
Non konduktor, kecuali grafit. |
Senyawa adalah gabungan antara 2 unsur atau lebih dari
hasil reaksi kimia. Senyawa juga dapat diuraikan lagi menjadi unsur kimia yang
lebih sederhana. Senyawa ada 2 jenis yaitu : senyawa alam dan senyawa
buatan.
Senyawa alam dapat ditemukan di
alam sebagai mineral, contohnya :
kapur, garam, dan air. Senyawa buatan sengaja dibuat oleh manusia, contohnya :
alkohol, gula, vitamin, dan sebagainya.
Contoh senyawa sederhana dan unsur pernyusunnya
No |
Senyawa |
Unsur
penyusun |
1 |
Air |
Hidrogen + Oksigen |
2 |
Garam dapur (Natrium Klorida) |
Natrium + Klorin |
3 |
Gula tebu (Sukrosa) |
Karbon + Hidrogen + Oksigen |
Campuran adalah zat yang tersusun dari 2 atau lebih unsur dan
senyawa, yang mana sifat dari unsur dan senyawa nya tidak hilang. Bedanya
campuran dengan senyawa yaitu senyawa merupakan hasil dari reaksi kimia,
sedangkan campuran bukan hasil dari reaksi kimia.
Ada 2 jenis campuran, yaitu :
1). Campuran Homogen adalah
campuran yang komposisi zat penyusunnya merata. Contohnya air dengan garam, air
dengan gula, dan sebagainya. Campuran homogen disebut juga dengan larutan.
Larutan asam, basa dan garam juga merupakan campuran homogen.
2). Campuran Heterogen adalah
campuran yang komposisi zat penyusunnya tidak merata. Contohnya air dengan
kopi, bensin dengan minyak tanah, dan sebagainya.
3. Perbedaan Larutan Asam, Basa, dan Garam
Larutan adalah campuran yang tidak dapat dibedakan zat penyusunnya.
Larutan terdiri atas pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Pelarut yang
sering digunakan yaitu air, alkohol dan kloroform.
Asam adalah zat yang dapat menghasilkan ion Hidrogen () ketika dilarutkan dalam air. Basa
adalah zat yang dapat menghasilkan ion Hidroksida () ketika dilarutkan dalam air.
Garam adalah senyawa yang terdiri dari campuran larutan asam dengan basa,
contohnya Natrium Hidroksida (NaOH).
Ciri – ciri
larutan asam :
1). Rasanya masam (Tidak boleh dicicipi
kecuali dalam makanan)
2). Dapat menimbulkan korosi
3). Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.
Pengujian larutan asam dapat menggunakan cara yaitu :
kertas lakmus merah, kertas lakmus biru, metil merah, metil jingga, dan mahkota
bunga jika salah satu dari mereka dicelupkan kedalam larutan asam, makan akan
berubah warna menjadi merah. Apabila diukur menggunakan pH meter akan
menunjukkan pH dibawah 7.
Ciri – ciri larutan basa :
1). Mempunyai rasa agak pahit (tidak
boleh dicicipi)
2). Terasa licin di kulit
3). Mengubah lakmus merah menjadi biru.
Pengujian
larutan basa dapat menggunakan cara :
1.
Kertas lakmus merah dan lakmus biru dicelupkan pada larutan basa
akan berubah warna menjadi biru
2.
Metil merah dan metil jingga direaksikan dengan larutan basa
akan berwarna kuning
3.
Fenoftalein direaksikan dengan larutan basa akan berwarna merah
4.
Mahkota bunga direaksikan dengan larutan basa akan berwarna
biru
Garam adalah gabungan antara asam dan basa hasil dari reaksi
netralisasi. Garam yang sering digunakan adalah garam dapur atau natrium
klorida (NaCl). Contoh reaksi netralisasi yaitu :
HCl + NaOH NaCl
+ O
Asam
klorida + natrium hidroksida menjadi garam natrium klorida + air
Larutan asam, basa, dan garam juga
dapat dibedakan dengan derajat keasaman (pH). Jika larutan bersifat asam maka mempunyai pH <7, jika bersifat garam atau netral maka pH nya adalah 7,
dan jika bersifat basa maka mempunyai pH
>7.
Apa itu perubahan
fisika dan perubahan kimia? Sudah
mengerti belum? Mendengarkan materi dari guru saja belum cukup mengerti kan?
Harus ditambah membaca buku atau referensi lain. Contohnya membaca blog ini
nih? Disini ada ringkasan materi yang singkat tapi
lengkap loh? Yuk, cek this out…
Ringkasan materi ini
terdiri dari 2 part. Jika pada part 1 membahas tentang Klasifikasi Materi dan Perbedaan sifat unsur, senyawa dan campuran
maka di part 2 ini membahas tentang 1). Rumus Kimia Sederhana 2). Metode
pemisahan campuran dan 3). Perubahan Materi.
Bab 3 Klasifikasi Materi dan Perubahannya
1. Rumus Kimia Sederhana
Rumus kimia adalah unsur, senyawa, atau zat yang diberi lambang nama
unsur dan angka. Rumus kimia terdiri dari rumus kimia unsur dan rumus kimia
senyawa. Rumus kimia sangat penting untuk mempermudah penulisan proses reaksi
kimia.
Rumus kimia memiliki 3
ketentuan yaitu :
1). Rumus kimia yang memiliki angka
dibelakang unsur kimia dengan tulisan angka kecil, menyatakan jumlah atom yang
ada dalam unsur tersebut. Contohnya artinya memiliki 2
atom Oksigen yang berikatan, artinya memiliki 4 atom
fosfor yang berikatan.
2). Rumus kimia yang memiliki angka
didepan unsur kimia, menyatakan banyaknya unsur atau senyawa tersebut. Contohnya 2O artinya ada 2 oksigen yang terpisah, 4 P
artinya ada 4 fofor yang terpisah, artinya ada 2 atom oksigen
yang terpisah dan masing – masing ada 2 atom oksigen yang terikat.
2. Metode Pemisahan Campuran
Metode pemisahan campuran ada 5 yaitu : Penyaringan
(Filtrasi), Sentrifugasi, Penyulingan (Distilasi), Kromatografi dan
Sublimasi.
Penyaringan
(Filtrasi) adalah metode yang
digunakan untuk memisahkan cairan dan padatan yang tidak larut berdasarkan
perbedaan ukuran zat – zat yang bercampur. Contoh dari penyaringan yaitu Pemurnian
air dalam industri air mineral.
Filtrasi bisa dilakukan dengan
menggunakan kertas saring atau dengan penyaring yang lain. Zaman dahulu, proses
pemurnian air minum, air disaring menggunakan batu berpori atau gabus atau
benda lain yang bisa digunakan untuk menyaring zat padat.
Sentrifugasi adalah metode yang digunakan untuk memisahkan partikel yang
lebih halus dalam jumlah lebih sedikit daripada filtrasi. Contoh dari
sentrifugasi yaitu pemisahan sel darah merah dengan sel darah putih dari plasma
darah. Sentrifugasi darah ini sering digunakan dalam laboratorium rumah
sakit.
Sentrifugasi ini
dilakukan dengan alat sentrifugasi menggunakan listrik. Prinsip kerja dari
sentrifugasi yaitu pemutaran. Sampel diputar didalam alat sentrifugasi untuk
memisahkan partikel zat padat dan cair. Sentrifugasi juga dapat dilakukan
secara manual tetapi butuh waktu yang lama.
Penyulingan
(Distilasi) adalah metode yang
digunakan untuk memisahkan zat cair dari campurannya. Prinsip kerjanya yaitu
dengan menggunakan perbedaan titik didih dari zat cair yang bercampur, sehingga
saat menguap zat cair akan terpisah.
Contoh dari penyulingan
yaitu pada industri minyak bumi untuk menghasilkan minyak bumi yang nantinya
akan dijadikan berbagai macam bahan bakar.
Kromatografi
merupakan metode yang didasarkan
pada perbedaan kecepatan merambat antara partikel – partikel zat yang bercampur
dalam medium diam ketika dialiri medium gerak. Kromatografi bertujuan untuk
mengidentifikasi suatu dalam suatu campuran.
Kromatografi ada 3
jenis yaitu kromatografi kertas,
lapis tipis dan gas. Yang sering digunakan yaitu kromatografi kertas. Contoh
dari kromatografi yaitu mengidentifikasi hasil pertanian yang tercemar
pestisida, mengidentifikasi narkoba pada tes urine dan sebagainya.
Sublimasi merupakan metode
yang hanya digunakan untuk mengubah zat padat menjadi gas (menyublim). Contoh
dari sublimasi yaitu pemisahan iodin (yodium) dari garam.
3. Perubahan Materi
Perubahan materi merupakan perubahan benda – benda yang ada disekitar kita.
Perubahan materi ada yang berlangsung cepat seperti pembakaran kertas dan
berlangsung lama seperti berkaratnya besi. Setiap benda memiliki sifat yang
berbeda. Sifat – sifat benda ada 2 yaitu sifat fisika dan sifat kimia.
Sifat fisika adalah sifat
yang berkaitan dengan keadaan fisik suatu zat, contohnya warna, bau, bentuk,
kekerasan, titik didih, titik beku, titik leleh, daya hantar, ukuran partikel,
dan massa jenis.
Sifat kimia
adalah sifat yang berhubungan
dengan mudah atau sukarnya zat tersebut untuk bereaksi secara kimia.
Contohnya Massa jenis merupakan perbandingan dari massa benda dengan volumenya. Zat
yang sama memiliki massa jenis yang sama meskipun volumenya berbeda. Contohnya,
air memiliki massa jenis 1 . Meskipun volume air ada 100
liter atau 1000 liter, massa jenisnya tetap sama.
Perubahan fisika adalah
perubahan yang tidak disertai dengan terbentuknya zat baru, komposisi zat pun
tidak berubah. Contohnya mencair, menguap, membeku, menyublim, melarut dan
sebagainya Perubahan kimia adalah perubahan yang dapat menghasilkan zat baru dengan
sifat kimia yang berbeda dari zat asalnya. Contohnya kayu dibakar menjadi abu,
besi berkarat, dan sebagainya. Ciri – ciri perubahan kimia : terbentuknya zat
baru, terbentuknya gas, terbentuknya endapan, terjadinya perubahan warna dan
perubahan suhu.
Contoh reaksi kimia terbentuknya
gas yaitu magnesium (Mg) dengan asam klorida (HCl), elektrolisis air yang
menghasilkan gas hidrogen dan gas oksigen.
Reaksi
pengendapan adalah reaksi yang
menghasilkan senyawa zat padat. Zat padat ini tidak larut dalam pelarut (zat
cair disekitarnya) sehingga disebut endapan. Contoh dari endapan yaitu reaksi
antara barium klorida dengan natrium sulfat menghasilkan endapan barium sulfat
berwarna putih.
Reaksi kimia dapat menghasilkan
warna yang berbeda, karena ketika proses reaksi kimia akan
terjadi perubahan komposisi dan terbentuknya zat baru. Contohnya reaksi antara
tembaga sulfat (CuSO4) berwarna putih dengan air (H2O) berwarna bening
membentuk senyawa baru yaitu CuSO4.5H2O berwarna biru.
Demikian ringkasan materi bab Klasifikasi Materi dan
Perubahannya Part 2 semoga bermanfaat dan bisa menambah referensi kamu. Jangan
lupa untuk membaca part 1 nya
ya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar