Klasifikasi Makhluk Hidup
Tahukah kamu? Belajar tentang klasifikasi makhluk hidup itu menyenangkan
loh? Tapi mengapa masih belum paham cara klasifikasinya ya? Untuk materi lengkap
kamu bisa buka halaman ringkasan materi tentang
cara pengklasifikasian makhluk hidup beserta cara menggunakan mikroskop dengan
bahasa yang mudah dimengerti dan gak bikin pusing. Yuk, pelajari sama – sama.
Ringkasan materi kali ini
membahas tentang bab 2 yaitu Klasifikasi
Makhluk Hidup. Namun, karena materi
pada bab 2 terlalu banyak, maka kami buat 3 part. Nah, di part pertama ini
fokus membahas Ciri – ciri makhluk hidup, cara klasifikasi makhluk hidup, dan
mengenal serta menggunakan mikroskop.
Klasifikasi Makhluk Hidup Part
1
1. Ciri – ciri Makhluk Hidup
Makhluk hidup adalah makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki ciri – ciri
kehidupan. Makhluk tak hidup atau disebut juga dengan benda mati adalah benda
yang tidak memiliki ciri – ciri kehidupan.
Ciri – ciri makhluk hidup yaitu : bernapas, bergerak, tumbuh dan berkembang, peka
terhadap rangsang, berkembangbiak, memerlukan makanan dan minuman, dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Bernapas artinya menghirup udara yang mengandung oksigen ()
dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida ().
Makhluk hidup juga membutuhkan makanan dan minuman untuk memperoleh energi.
Energi tersebut digunakan untuk bergerak, tumbuh dan berkembang.
Makhluk hidup memiliki kemampuan peka
terhadap rangsang yang disebut dengan Iritabilitas. Selain itu, juga memiliki kemampuan berkembangbiak
(reproduksi) untuk melestarikan keturunannya agar tidak punah.
2. Pengklasifikasian Makhluk Hidup
Klasifikasi makhluk hidup adalah cara pengelompokan makhluk hidup berdasarkan
kesamaan dan ciri yang dimiliki. Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah
untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk
hidup.
Dasar
– dasar klasifikasi makhluk hidup yaitu :
1). Klasifikasi berdasarkan kesamaan dan
ciri – ciri yang dimiliki
2). Klasifikasi berdasarkan ciri – ciri bentuk tubuh (Morfologi) dan organ
dalam tubuh (anatomi)
3). Klasifikasi berdasarkan ukuran, tempat hidup, cara hidup, dan
manfaatnya
Sistem klasifikasi yang saat ini digunakan yaitu sistem klasifikasi
Linnaeus, yaitu sistem klasifikasi makhluk hidup berdasarkan takson. Takson
adalah urutan klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri yang paling umum
hingga ciri yang paling khusus. Ilmu yang mempelajari takson disebut
Taksonomi.
Urutan
Takson pada Makhluk Hidup
Ket.
: Divisi untuk tumbuhan sedangkan Filum untuk hewan
Kriteria
Klasifikasi Tumbuhan
1). Berdasarkan organ reproduksinya :
menggunakan spora atau bunga
2). Berdasarkan habitusnya : termasuk perdu, semak, atau pohon
3). Berdasarkan bentuk dan ukuran daun : termasuk melengkung, menjari, sejajar,
atau menyirip
4). Berdasarkan cara berkembangbiak : dengan seksual (generatif) atau aseksual
(vegetatif)
Kriteria
Klasifikasi Hewan
1). Saluran pencernaan makanan : hewan
tingkat rendah tidak punya, hewan tingkat tinggi punya saluran pencernaan
makanan
2). Kerangka tubuh (skeleton) : kerangka luar (eksoskeleton) atau kerangka
dalam (endoskeleton)
3). Anggota gerak : dengan kaki atau bukan kaki
Kunci
Determinasi adalah keterangan
tentang ciri – ciri makhluk hidup yang disusun berdasarkan ciri umum hingga
ciri khusus untuk menemukan jenis (spesies) dari makhluk hidup. Kunci
determinasi yang sederhana disebut kunci dikotom, yaitu keterangan yang disusun
berpasangan dan menunjukkan ciri yang berlawanan.
Cara
membuat kunci determinasi
1). Baca kunci dikotom dengan teliti
2). Cocokkan ciri – ciri tumbuhan yang diamati dengan ciri – ciri pada kunci
dikotom
3). Apabila ciri – ciri tumbuhan yang diamati dengan ciri – ciri pada kunci
dikotom sudah sesuai, maka catatlah nomornya dan lanjutkan membaca nomor
berikutnya
4). Buatlah daftar kunci determinasi sesuai dengan kunci dikotom
3. Mengenal dan Menggunakan Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat makhluk hidup
yang berukuran kecil (mikroskopis). Mikroskop yang sering digunakan yaitu
mikroskop cahaya. Mikroskop memiliki 2 bagian yaitu bagian optik dan
mekanik.
Mikroskop
cahaya beserta bagian – bagiannya
Setiap bagian pada mikroskop mempunyai fungsi tersendiri seperti pada tabel berikut
Langkah –
langkah menggunakan mikroskop :
1). Ambil mikroskop dari tempatnya.
Tangan kanan memegang lengan mikroskop dan tangan kiri memegang alas mikroskop
2). Letakkan mikroskop di tempat yang datar, kering, dan cukup cahaya
3). Putar revolver agar lensa objektif dengan perbesaran lemah sejajar dengan
lensa okuler hingga berbunyi “klik”
4). Pasang lensa okuler yang memiliki perbesaran sedang
5). Siapkan preparat yang akan diamati
6). Letakkan preparat pada meja objek dan jepitlah dengan penjepit objek
7). Aturlah fokus untuk memperjelas objek dengan cara berikut :
·
Putar pemutar kasar (makrometer) sambil dilihat dari lensa
okuler agar lensa objektif dekat dengan meja preparat
·
Putar pemutar halus (mikrometer) sambil dilihat dari lensa
okuler untuk memperjelas bayangan objek
·
Jika letak preparat belum tepat, kaca objek digeser dengan
lengan yang berhubungan dengan meja preparat
8). Setelah preparat terlihat, putarlah
revolver untuk mendapatkan perbesaran 10x, 40x, atau 100x sesuai dengan
kebutuhan
9). Setelah selesai menggunakan mikroskop, bersihkan dan letakkan kembali pada
tempatnya
Hai sobat? Kembali lagi di Ringkasan materi IPA bab 2 yaitu Klasifikasi
Makhluk Hidup Part 2. Sebelumnya, di part 1 membahas
tentang ciri – ciri makhluk hidup, cara klasifikasi makhluk hidup dan pengenalan serta
cara menggunakan mikroskop. Bagaimana? Sudah dibaca belum? Kalau belum, dibaca
dulu part 1 nya kemudian baru part 2 ini
ya? Let’s go…
Ringkasan materi pada part 2 ini, berisi tentang klasifikasi makhluk
hidup berdasarkan Kingdom yaitu :
1). Monera dan Protista
2). Jamur (Fungi)
3). Tumbuhan (Plantae)
4). Hewan (Animalia).
Namun, untuk kelompok Hewan (Animalia) akan dibahas pada part 3. Jadi,
jangan lupa untuk baca part
3 juga ya.
Bab 2 Klasifikasi Makhluk
Hidup
1. Monera dan Protista
Monera adalah makhluk
hidup tingkat rendah yang bersifat mikroskopis. Ciri – ciri Monera yaitu bersel
satu (uniseluler), tidak memiliki membran inti (prokariotik), dan
berkembangbiak dengan membelah diri. Contoh dari Monera yaitu Bakteri dan Alga
biru.
Bakteri ada yang menguntungkan
manusia seperti Eschericia Coli untuk memproduksi vitamin K
pada proses pembusukan sisa makanan. Ada pula bakteri yang berbahaya bagi
manusia seperti Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan
penyakit TBC (penyakit yang menyerang paru – paru).
Protista adalah makhluk
hidup tingkat rendah yang memiliki 2 sifat yaitu mikroskopis dan makroskopis.
Ciri – ciri Protista yaitu bersel satu (uniseluler), memiliki membran inti
(eukariotik), dan mampu berkembangbiak.
Contoh dari Protista mikroskopis yaitu :
jamur lendir (Dyctostelium discoideum), Blob (Physarium polycephalum),
jamur penyebab penyakit pada kentang (Phytophtora infestans) dan
sebagainya. Contoh dari Protista makroskopis yaitu : Alga Merah (Euchema
spinosum), Alga hijau (Ulva sp), dan Alga Coklat (Fucus sp).
Protista ada juga yang menyerupai hewan, dinamakan Protozoa. Contoh dari
Protozoa yaitu Paramecium sp., Entamoeba holystica yang
terdapat pada usus besar dan menyebabkan diare, dan Plasmodium
malariae yang terdapat pada sel darah merah dan menyebabkan penyakit
malaria.
2. Jamur (Fungi)
Jamur merupakan makhluk
hidup yang memperoleh makanan dengan cara menguraikan bahan organik yang sudah
mati. Ciri – ciri jamur : tidak memiliki akar, batang, daun, dan klorofil;
memiliki spora; hidup ditempat lembab; ada yang bersifat saprorit dan
parasit.
Jamur saprofit adalah jamur yang hidup
dan makan dari bahan organik yang sudah mati atau busuk. Jamur parasit adalah
jamur yang hidup dan menghisap makanan dari makhluk yang ditempeli
(inangnya). Jamur terdiri atas benang – benang halus yang disebut
hifa. Hifa ini saling berhubungan membentuk miselium. Jamur bersifat mikroskopis
seperti ragi tape (Saccharomyces cereviciae), Rhizopus sp., Aspergillus sp.
dan makroskopis contohnya jamur tiram, jamur kayu dan sebagainya.
Jamur terdiri dari 6 Divisi yaitu :
Cytridiomycota, Zygomicotina, Glomeromycota, Ascomycotina, Basidiomycotina dan
Deuteromycotina. Jamur ada yang masuk kelompok Protista yang disebut Protista
mirip jamur yaitu Divisi Myxomycota dan Oomycota.
3.
Tumbuhan (Plantae)
Kingdom Tumbuhan dibagi menjadi 3
Divisi yaitu : Lumut (Bryophyta), Paku – pakuan (Pterydophyta) dan Tumbuhan
Berbiji (Spermatophyta).
Berdasarkan morfologinya, tumbuhan ada 2
jenis yaitu :
1). tumbuhan tidak berpembuluh (Tallophyta) seperti Lumut
2). Tumbuhan berpembuluh (Traceophyta) seperti Paku – pakuan dan
tumbuhan berbiji.
Tumbuhan Tallophyta
tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun. Tumbuhan Traceophyta
disebut juga tumbuhan berkormus dapat dibedakan akar, batang, dan daunnya.
Traceophyta dibagi menjadi 2 yaitu Kormophyta berspora seperti paku – pakuan
dan Kormophyta berbiji seperti Spermatophyta.
Ciri – ciri dari lumut yaitu memiliki
struktur seperti akar yang disebut rizoid, berspora, dan berklorofil. Contohnya
: Lumut Hati (Marchantia polymorpha) yang bisa digunakan untuk obat
penyakit hati (liver), Lumut daun (Bryopsida sp.) dan lumut tanduk
(Anthecerotopsida sp.).
Tumbuhan lumut dan
bagian – bagiannya :
Ciri – ciri dari tumbuhan paku yaitu
memiliki akar, batang, daun, berspora, berklorofil, daun muda menggulung. Daun
tumbuhan paku yang berspora disebut sporofil, yang tidak berspora disebut
tropofil. Contohnya : paku purba (Psilophytinae), paku kawat (Liicopodinae),
paku ekor kuda (Equisetinae) dan paku sejati (Filicinae).
Tumbuhan Paku dan
bagian – bagiannya :
Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)
dibagi menjadi tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) contohnya Melinjo (Gnetum
gnemon), Pinus (Pinus merkusii) dan berbiji tertutup (Angiospermae)
contohnya Mangga (Mangifera indica), Belimbing (Averrhoa carambola).
Ciri – ciri Gymnospermae :
1). Biji tidak
dibungkus dengan daun buah
2). Alat reproduksi berupa strobilus jantan dan strobilus betina
3). Batang besar dan berkambium
4). Berakar tunggang dan serabut
5). Daun selalu hijau, sempit, tebal, dan kaku
Ciri – ciri Angiospermae
:
1). Biji dibungkus dengan daun buah
(carpels)
2) Memiliki bunga
Angiospermae dibagi menjadi 2 yaitu
tumbuhan dikotil (berkeping dua) contohnya kacang tanah, mangga dan
monokotil (berkeping satu) contohnya padi (Oriza sativa), jagung (Zea
mays).
Ciri – ciri monokotil yaitu daun lembaga
berkeping satu, berakar serabut, tulang daun sejajar atau melengkung, berkas
pengangkut menyebar, dan kelopak bunga berkelipatan 3.
Ciri – ciri dikotil yaitu daun lembaga berkeping
dua, berakar tunggang, tulang daun menyirip atau menjari, berkas pengangkut
teratur dan kelopak bunga berkelipatan 4 atau 5.
Avertebrata
dan Vertebrata
Hai pembaca setia, pasti suka membaca blog ini ya? Karena di sini kami menyajikan ringkasan materi yang mudah dimengerti dan dipahami loh? Meskipun ringkasan, tetapi sangat lengkap materinya. Seperti materi bab 2 ini, ada 3 part loh? Sudah baca part 1 dan part 2 nya belum? Kalau belum, dibaca dulu ya!
Kalau
sebelumnya di part 2 membahas tentang Monera dan Protista, Jamur (Fungi)
dan Tumbuhan (Plantae) maka di ringkasan materi Bab 2 (Klasifikasi Makhluk
hidup) part 3 ini, fokus membahas tentang kelompok hewan (Kingdom Animalia).
Yang mana Kingdom Animalia dibagi menjadi 2 Filum yaitu Avertebrata dan
Vertebrata.
Bab 2 Klasifikasi Makhluk Hidup Part 3
1. Avertebrata
Avertebrata merupakan hewan tak bertulang belakang. Avertebrata dibagi menjadi
8 yaitu : hewan berpori (Porifera), hewan
berongga (Coelenterata), cacing pipih (Plathyhelminthes), cacing gilig (Nemathelminthes), cacing berbuku – buku (Annelida), hewan lunak (Mollusca), hewan
beruas – ruas (Arthropoda) dan hewan berkulit
duri (Echinodermata).
Porifera adalah hewan berpori – pori dan tubuhnya seperti
spons. Habitatnya di perairan dan tubuhnya berwarna seperti merah, hijau, atau
kuning. Contoh porifera yaitu Spongilla, Euspongia, Poterion
dan Scypha.
Coelenterata adalah hewan berongga dan memiliki tentakel. Tentakel
berfungsi untuk menangkap mangsa dan setiap tentakelnya mampu mengeluarkan
racun. Tubuhnya berbentuk polip (menempel
pada tempat hidupnya) atau medusa (melayang
– layang di air). Contoh Coelenterata yaitu ubur – ubur (Aurelia aurita), bunga karang, obelia dan anemon
laut.
Cacing (Vermes) merupakan hewan
bertubuh lunak, tak bercangkang dan tubuhnya simetris bilateral. Berdasarkan
bentuk tubuhnya, cacing dibagi menjadi 3 yaitu cacing pipih (Platyhelminthes),
cacing gilig (Nemathelminthes) dan cacing berbuku – buku
(Annelida).
Mollusca adalah
hewan bertubuh lunak dan terkadang ada yang memiliki cangkang. Habitatnya di
darat atau di air. Contohnya udang, cumi – cumi, siput, kerang, tiram, dan
sebagainya.
Arthropoda adalah
hewan berbuku – buku dan tubuhnya terdiri atas kepala, dada, dan perut.
Tubuhnya terbungkus zat kitin yang keras, peka terhadap sentuhan dan bau,
memiliki mata faset : mata majemuk terdiri atas ribuan mata
2. Vertebrata
Vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang.
Vertebrata ada 5 filum yaitu Kelompok Ikan (Pisces), Amphibia, Kelompok unggas (Aves),
hewan melata (Reptilia) dan hewan menyusui (Mammalia).
Contoh dari Pisces yaitu ikan nila (Oreochromus niloticus). Contoh dari Amphibia yaitu katak sawah (Rana sp.). contoh dari Aves yaitu ayam (Galllus gallus). Contoh dari Reptilia yaitu kadal (Mabouya
multifasciata). Contoh dari Mammalia yaitu
mencit (Mus musculus).
Ikan merupakan hewan air yang memiliki tubuh streamline, memiliki rangka dalam dan luar (berupa
sisik). Permukaan tubuhnya berlendir dan bernapas dengan insang. Ikan dibagi
menjadi 3 yaitu : ikan tak berahang, ikan bertulang rawan dan ikan bertulang
keras.
Amphibia adalah hewan
yang bisa hidup di darat dan di air. Hewan amphibia ketika masih kecebong
hidupnya di air dan bernapas dengan insang, ketika dewasa hidup di darat dan
bernapas dengan paru – paru.
Amphibia dibagi menjadi 3 yaitu : katak,
kodok, dan salamander. Beda katak dengan kodok yaitu katak selalu hidup di
tempat yang lembab dan basah, sedangkan kodok hidup di tempat kering.
Reptilia reptilia
adalah hewan yang memiliki kulit bersisik dari zat tanduk. Kulit bersisik
tersebut untuk melindungi tubuhnya. Pada kura – kura dan penyu memiliki
pelindung tubuh sangat keras yang disebut karapaks. Reptilia terdiri dari
golongan kadal, ular, kura – kura dan buaya.
Aves merupakan kelompok hewan unggas yang memiliki paruh dan
bulu. Paruh hewan unggas bentuknya bermacam – macam menyesuaikan makanannya.
Mammalia adalah hewan yang memiliki kelenjar susu (mammae) dan berambut (bukan
bulu). Semua hewan Mammalia hidup di darat kecuali ikan paus.
Carolus Linnaeus
Carolus Linnaeus merupakan salah satu ilmuwan yang menemukan Sistem
Klasifikasi makhluk hidup agar mudah untuk klasifikasi dan pemberian nama pada
makhluk hidup. Sistem klasifikasi yang digunakan oleh Linnaeus disebut sistem
binomial nomenklatur (sistem nama ganda).
Sistem binomial
nomenklatur memiliki aturan yaitu :
1). Nama spesies terdiri atas 2 kata yaitu kata pertama
merupakan nama genus dan kata kedua merupakan penunjuk spesies
2). Kata pertama diawali dengan huruf besar, kata kedua diawali dengan huruf
kecil
3). Menggunakan Bahasa Latin atau ilmiah atau bahasa yang dilatinkan
4). Nama spesies jika ditulis tangan harus diberi garis bawah, jika diketik
harus dicetak miring (Italic)
Contoh sistem binomial
nomenklatur :
Nama latin dari padi adalah Oriza sativa. Apabila ditulis tangan maka menjadi
Oriza sativa. Oriza merupakan nama genus
dan sativa merupakan petunjuk spesies.
Contoh dari penulisan
takson tumbuhan
Klasifikasi
tumbuhan jagung (Zea mays)
Kingdom
: Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Monocotyledoneae
Ordo : Graminales
Familia : Gramineae
Genus : Zea
Species : Zea mays
Contoh dari penulisan
takson hewan
Klasifikasi hewan anjing
Kingdom
: Animalia
Phylum : Vertebrata
Classis : Mammalia
Ordo : Carnivora
Familia : Canidae
Genus : Canis
Species : Canis familiaris
Tidak ada komentar:
Posting Komentar